THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 28 Desember 2009

indahnya kasih sayang

Indah Kasih Sayang K.H. Abdullah Gymnastiar Mahasuci Allah Zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk-Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang kecuali akan memperindah orang tersebut dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut.

Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut maka itulah biang dari segala bencana krn kasih sayang Allah Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yg masih hidup kasih sayang di kalbunya.

Seperti kejadian yang menimpa Arie Hanggara yg kisah pernah diangkat di film layar lebaria menemui ajal krn dianiaya oleh ayah kandung sendiri. Begitulah kekejian demi kekejian kebiadaban demi kebiadaban menjadi perlambang kehinaan martabat manusia. Hal ini terjadi tiada lain krn telah tercerabut karunia kasih sayang yg Allah semayamkan di dalam kalbunya.

Karena tak bisa tak kita harus berjuang dgn sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Tidak berlebihan jikalau kita mengasah dgn merasakan keterharuan dari kisah-kisah orang yg rela meluangkan waktu utk memperhaikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yg rela bersusah-payah membacakan buku koran atau juga surat kepada orang-orang tuna netra sehingga mereka bisa belajar bisa dapat informasi dan bisa mendapatkan ilmu yg lbh luas.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda “Allah SWT mempunyai seratus rahmat dan menurunkan satu rahmat kepada jin manusia binatang dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang dan dengan pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.” .

Dari hadis ini nampaklah bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yg diturunkan ke bumi namun dampak bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karena sudah sepantas jikalau kita merindukan kasih sayang perhatian dan perlindungan Allah SWT tanyakanlah kembali pada diri ini sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu utk saling berkasih sayang bersama makhluk lain?! Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yg selalu bergejolak keinginan utk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yg membuncah dari dalam tanpa pernah habis. Kepada air yg telah mengalir utk selanjut menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas mata air sama sekali tak pernah mengharapkan ia kembali.

Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinar tanpa henti dan sama pula matahari tak mengharap sedikit pun sang cahaya yg telah terpancar kembali pada dirinya. Seharus seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita ia benar-benar melimpah terus tak pernah ada habisnya.

Tidak ada salah agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain kita mengawali dgn menyayangi diri kita dulu. Mulailah dgn menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya bertanya-tanya: Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti atau justru sebalik wajah ini akan gosong terbakar nyala api jahannam? Tataplah hitam mata kita apakah mata ini mata yg bisa menatap Allah menatap Rasulullah SAW menatap para kekasih Allah di surga kelak atau malah akan terburai krn kemaksiyatan yg pernah dilakukannya? Bibir kita apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yg lidah akan menjulur tercabik-cabik?! Perhatikan pula tubuh tegap kita apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana sehingga layak berdampingan dgn si pemiliki tubuh mulia Rasulullah SAW atau tubuh ini malah akan membara menjadi bahan bakar bersama hangus batu-batu di kerak neraka jahannam? Ketika memandang kaki tanyakanlah apakah ia senantiasa melangkah di jalan Allah sehingga berhak menginjakkan di surga kelak atau malah akan dicabik-cabik pisau berduri.

Bersih kulit kita renungkanlah apakah ia akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam krn gosong dijilat lidah api jahannam? Mudah-mudahan dgn bercermin sambil menafakuri diri kita akan lbh mempunyai kekuatan utk menjaga diri kita.

Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan Allah sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yg Allah ciptakan syarat dgn ilmu hikmah dan ladang amal. Semua yg bergerak yg terlihat yg terdengar dan apasaja karunia dari Allah Azza wa Jalla adl jalan bagi kita utk bertafakur jikalau hati ini bisa meraba dgn penuh kasih sayang.

Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada Allah dgn membawa aneka pahala ibadah tetapi Allah malah mencap sebagai ahli neraka mengapa? Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga si kucing tak bisa mencari makan dan tak pula diberi makan oleh si ahli ibadah ini. Akhir mati kelaparanlah si kucing ini. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah laknat Allah tetap menimpa si ahli ibadah ini dan Allah menetapkan sebagai seorang ahli neraka tiada lain krn tak hidup kasih sayang di kalbunya.

Tetapi ada kisah sebalik suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yg berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yg menjulur-julurkan lidah seakan sedang merasakan kehausan yg luar biasa. Walau tak mungkin terjangkau kerena dalam air di oase itu anjing itu tetap berusaha menjangkau tapi tak dapat. Melihat kejadian ini tergeraklah si wanita utk menolongnya. Dibukalah slop utk dipakai menceduk air setelah air didapat diberikan pada anjing yg kehausan tersebut. Subhanallah dgn ijin Allah terampunilah dosa wanita ini.

Demikianlah jikalau hati kita mampu meraba derita makhluk lain insya Allah keinginan utk berbuat baik akan muncul dgn sendirinya.

Kisah lain ketika suatu waktu ada seseorang terkena penyakit tumor yg sudah menahun. Karena tak punya biaya utk berobat maka berkunjunglah ia kepada orang-orang yg dianggap mampu memberi pinjaman biaya. Bagi orang yg tak hidup kasih sayang dikalbu ketika datang orang yg akan meminjam uang ini justru yg terlintas dalam pikiran seolah-olah harta yg dimiliki akan diambil oleh dia bukan memberi malah dia ketakutan harta akan habis atau bahkan jatuh miskin.

Tetapi bagi seorang hamba yg tumbuh kasih sayang di kalbu ketika datang yg akan meminjam uang justru yg muncul rasa iba terhadap penderitaan orang lain. Bahkan jauh di lubuk hati yg paling dalam akan membayangkan bagaimana jikalau yg menderita itu dirinya. Terlebih lagi dia sangat menyadari ada hak orang lain yang dititipkan Allah dalam hartanya. Karena dia begitu ringan memberikan sesuatu kepada orang yg memang membutuhkan bantuannya.

Ingatlah hidup hati hanya dapat dibuktikan dgn apa yg bisa kita lakukan utk orang lain dengan ikhlas. Apa arti hidup kalau tak punya manfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Tidak ada salah kita berpikir terus dan bekerja keras utk menghidupkan kasih sayang di hati ini. Insya Allah bagi yg telah tumbuh kasih sayang di kalbu Allah Azza wa Jalla Zat yg Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringan mencari nafkah dan ringan pula dalam menafkahkan di jalan Allah ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkan kepada orang lain ringan dalam melatih kemampuan diri dan ringan pula dalam membela orang lain yg teraniaya subhanallah.

Cara lain yg dianjurkan Rasulullah SAW utk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang adl dgn melakukan banyak silaturahmi kepada orang-orang yg dilanda kesulitan datang ke daerah terpencil tengok saudara-saudara kita di rumah sakit atau pula dgn selalu mengingat umat Islam yg sedang teraniaya seperti di Bosnia Chec Ambon Halmahera atau di tempat-tempat lainnya.

Belajarlah terus untuk melihat orang yg kondisi jauh di bawah kita insya Allah hati kita akan melembut krn senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yg bergaul hanya dgn orang-orang kaya orang-orang terkenal para artis atau orang-orang elit lain krn yg akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini masya Allah. **

0 komentar: