THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 28 Desember 2009

puisi utk ibu

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu…

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu… kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu…
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu…
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.

hari ibu

mama…….
terima kasih atas jasamu kepada q
demi menguliahkn q kau tega berjemur,dan menguras keringatmu
mama……..
kau adalah segalanya bagi q
kau juga adalah nyawa q
begitu banyak pengorbananmu demi menghidupkan
dan menyekolahkan anakmu sampai kepergeruan tinggi.
mama………
sampai sekarang q belum bisa membalas jasamu
mama………
terima kasih atas segala yang kau beri untuk q
mama………. kasihmu sepanjang masa………
ilove u…….mama !

puisi untuk ibu

IBU…

Perih dan pilu ketika kau mengandungku
Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku
Tapi ada seyum tulus di wajahmu
Seyum bahagia atas lahirnya anak tercinta
Merah merona bagai mawar di taman syurga

Belai kasihmu
Lembut, membuat reda tangisku
Nina bobomu
Merdu, membuat pulas lelapku
Seyum tulusmu bersinar
laksana embun terpaan mentari
Canda tawamu
Ah..itu, geli aku mengingatnya

Ibu…
Tak ada sesal di hatimu
Ketika kau belikan aku mainan dari uang dapurmu
Tak ada kesal di hatimu
Ketika kau bangun karena tangisku di tengah malammu
Karena aku adalah buah hatimu
aku adalah cintamu
aku adalah harapanmu

Ibu…
Kaulah yang melindungiku dari kemarahan ayah yang menggebu
Kaulah yang menahan malu ketika meminjam uang untuk biaya hidupku
Tapi apa balasanku ibu…
Kausuruhpun aku tak mau
Permintaanmu kuanggap angin lalu
Berjuta alasan aku ungkapkan
Bahkan bentakan pernah pula aku lakukan

Ibu…
Kasih sayang tulusmu
Kubalas dengan cinta pada orang yang kuanggap ‘lucu’
Kala kau menangis tersedu
Kubalas dengan kepergianku, meninggalkanmu

Lalu..
Pantaskah aku disebut anak sholeh, ibu..
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu..
Pantaskah….
Ya Allah… apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Sampai-sampai kuhinakan ibu kandungku

Ya Allah, Astagfirullah…
Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan rasulMu
Maafkanlah diriku ibu
Maafkanlah anakmu yang durhaka ini
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”

Ya Allah…
Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…

kasih sayang

Kasih Sayang

Kasih Sayang

Kata Nabi: “Man la yarham la yurham”. Siapa yang tidak menyayangi, ia tak akan disayangi. Rasa kasih sayang itu merupakan suatu perwujudan dari naluri mempertahankan jenis, yang juga adalah energi yang mampu menciptakan manusia menjadi seorang yang berhati lembut dan mengutamakan sesuatu yang dicintainya. Berkorban adalah salah satu bukti kecintaannya.
Dalam sebuah riwayat, “Seorang perempuan miskin datang menemuiku,” kata Aisyah r.a., “Ia membawa dua orang anak perempuan. Aku memberikan tiga butir kurma kepadanya. Ia memberikan dua butir kurma kepada anaknya. Ia bermaksud untuk memakan sisanya. Tetapi kedua orang anaknya berusaha merebutnya, sehingga kurma itu pun jatuh dari tangannya. Akhirnya, perempuan itu tidak makan kurma satu butir pun. Aku terpesona dengan perilaku perempuan itu. Aku ceritakan peristiwa itu kepada Rasulullah saw. Ia bersabda: “Barangsiapa yang mendapat ujian atau menderita karena mengurus anak-anaknya, kemudian ia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anaknya akan menjadi penghalang baginya dari siksa neraka.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Turmudzi).
Karena itu, Islam sebagai agama yang membawa misi ‘rahmatan lil ‘alamin’ , mewajibkan orangtua untuk mengekspresikan kasih sayang mereka kepada keluarganya. “Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang paling penyayang kepada keluarganya,” kata Rasulullah SAW. Dalam Al-Qur’an, memelihara kasih sayang dalam keluarga merupakan perintah yang sangat ditekankan: “Bertakwalah kamu kepada Allah, tempat kamu saling bermohon, dan peliharalah kasih sayang dalam keluarga.” (QS. Annisa:1).
Namun, akhir-akhir ini rasa kasih sayang ibarat barang mahal yang sulit dicari. Sampai-sampai, rasa sayang orangtua kepada anaknya sudah mulai pudar dikikis persoalan-persoalan karir dan bisnis. Sehingga anak tumbuh dalam keadaan tanpa kasih sayang. Anak hanya dimanja dengan uang dan cukup dititipkan kepada pengasuh anak yang notabene sangat berbeda dalam mengkomunikasikan rasa kasih sayang ibu kepada anak kandungnya. Mengelupasnya rasa kasih sayang orangtua kepada anaknya, yang secara tidak langsung telah mengantarkan anak belajar sendiri tentang kehidupannya. Lepas kontrol dan cenderung destruktif.
Sehingga wajar bila akhirnya kita bisa menyaksikan anak-anak yang cenderung tak mau diatur oleh orang tuanya sendiri. Bergaul dengan teman-teman sesama pengguna narkotika, seks bebas dan perilaku-perilaku tak layak lainnya. Tak berlebihan jika kemudian dicap sebagai generasi amburadul.
Kasih sayang yang berhasil diwujudkan oleh Rasulullah SAW. adalah mengubah kondisi masyarakat yang amburadul menjadi masyarakat yang beradab. Masyarakat yang dibalut dengan rasa kasih sayang yang berhasil tercipta dari proses keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Islam datang dengan serangkaian aturan yang menyelamatkan manusia dari keterpurukan kondisi jahiliyah. Kasih sayang Islam untuk manusia sangat besar pengaruhnya. Mengubah manusia durhaka menjadi ahli ibadah, membawa manusia sombong menjadi tawadhu.
Dalam Al Qur’an Allah SWT. berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri”. (QS. Yunus: 44) 

tentang kasih sayang

Tentang Kasih Sayang..

Apa yang terpikir di benak kamu kalo denger kata Kasih Sayang?? Apa yang kamu rasakan dengan kata itu? Apa yang kamu harapkan, dan apa yang akan kamu lakukan buat nunjukinnya??

Kalo kamu nanya aku, aku mungkin ga bisa ngejawabnya.. tapi aku bisa kasi pemikiran.. hasil perenunganku semalam, sehabis ngobrol via telepon dengan orangtua ku..

Aku punya pemikiran luas tentang kasih sayang sekarang..bukan hanya antara dua orang alias pasangan..bahkan lebih dari itu..

Yakin ga kalo kita punya kasih sayang? Sudahkah seseorang merasakan kasih yang kita miliki. Atau bahkan dengan kasih sayang yang kita miliki, seseorang ato sekelompok orang justru malah menderita??

Apakah bisa disebut kasih sayang, jika seorang ayah menyakiti orangtuanya, keluarganya, untuk bisa membahagiakan anaknya?

Apakah bisa disebut kasih sayang bila seorang ayah tidak berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya, namun menginginkan keluarga yang tak berkekurangan?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang ibu selalu berusaha memenuhi permintaan anaknya, dengan berharap anaknya akan menyadarinya suatu saat nanti?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang ayah selalu menawarkan suntikan dana bila anaknya belum gajian dan telah kehabisan uang, dan saat itupula sang anak menolaknya?

Apakah bisa disebut kasih sayang bila seorang anak tidak mau merepotkan orangtuanya setelah ia bekerja dan berpenghasilan sendiri?

Apakah bisa disebut kasih sayang bila saudara kita rela jauh2 datang, cuti, demi mengurus keperluan kita?

Apakah bisa disebut kasih sayang bila seorang tante mengantarkan keponakannya ke suatu tempat di kota yang sama sekali baru diinjak oleh tantenya, dengan bertanya kiri kanan, agar bisa nganterin keponakan ke tempat tujuannya?

Apakah bisa disebut kasih sayang bila seorang tante selalu membantu keponakannya belajar?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang adik membatalkan tiket penerbangan yang dibelikan kakaknya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu?

Apakah disebut kasih sayang bila kakak ikut menabung membelikan apa yang diinginkan adeknya?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang teman kosan berbagi pengalaman, menasehati, dan mengajari teman kosannya hal2 yang tidak dia ketahui?

Apakah disebut kasih sayang bila seseorang menelepon kita jauh tengah malam dan menyita sebagian besar waktu tidur kita?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang teman membagi makanannya saat makan siang kepada teman lainnya?

Apakah disebut kasih sayang bila seseorang mematikan lampu saat seseorang telah tertidur dengan lampu yang menyala terang?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang pacar berulangkali menelepon pacarnya ketika sang kekasih belum sampe ketempat janjian mereka, meskipun telah mengetahui alasan keterlambatannya?

Apakah disebut kasih sayang bila ketika tengah malam seorang kekasih mematikan telepon dengan alasan butuh istirahat?

Apakah disebut kasih sayang bila seseorang meneleponmu sebelum jam tidur tiba, berharap tidak mengganggu waktu istirahatmu dan dapat mengucapkan selamat tidur?

Apakah disebut kasih sayang bila seseorang menawarkan diri mengantarkanmu ketika kau terlambat datang dan menjemputmu ketika kau kehujanan?

Apakah disebut kasih sayang bila seseorang menawarimu pergi bersamanya ketika tahu bahwa kau akan berangkat sendirian ke suatu tempat yang kalian tuju bersama?

Apakah disebut kasih sayang bila seseorang membalas sms yang kamu rasa gak penting, tapi dibalas dengan sms yang bikin senyum?

Apakah disebut kasih sayang bila seorang saudara menanyakan kapan kau akan pulang kerumah, dan jika kau mengatakan tidak bisa, ia akan bertanya kapan kau bisa pulang?

Apakah disebut kasih sayang bila…..

Apakah disebut kasih sayang bila…..

Apakah disebut kasih sayang bila….

Menurutmu seberapa luaskah ato seberapa sempitkah arti kasih sayang itu??

Tulisan ini hanyalah sedikit cara pandang dari semua ingatanku tentang kasih sayang..

Aku mungkin tak bisa ungkapkan secara gamblang apa pengertian kasih sayang…

Namun percakapan semalam dengan orangtuaku, cukup memberikan pengertian yang mendalam tentang arti kasih sayang yang sesungguhnya. cukup membuatku terhenyak sesaat, membuat pikiranku mengembara, membuatku mengurut dada..

Bahwa tidak semua yang kita klaim sebagai kasih sayang, adalah bukti dari ketidak adanya kasih sayang kita terhadap orang lain. Bukti bahwa semua hanya pembelaan diri kita sendiri.

Dan sesuatu hal kecil, remeh yang tidak kita ingat dan hanya kita anggap sepintas lalu, sebenarnya adalah kasih sayang itu sendiri..

Mari renungi..lihat segalanya dengan lebih jelas..dengan lebih dekat..dengan hati.. Sehingga kita bisa membedakan dengan nurani kita..

kenapa ibu menangis

h1

keNapA ibU meNangIS??~~

this article is taken from iLuvislam.com…skadar renungan bersama…tentang kasih sayang seseorang yang bergelar ibu..mak..mummy..ummi..mama..love my mum..PUAN HAJJAH SAEMAH BT HJ ESA…kasih syg seorang ibu xpnh luak utk anknye…malah sntiasa bertmbah…thanx for everything…mak~~

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,

“Mengapa ibu menangis?”

“Kerana aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya.

“Saya tidak mengerti”, kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, “Dan kau tak akan pernah mengerti”

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, “Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?”

“Semua wanita menangis tanpa alasan”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya. Anak laki-laki kecil itu pun lalu membesar menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita suka menangis. Akhirnya ia mendapat petunjuk dari Tuhan, Antara bisikan yang didengarinya adalah:

1. “Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan ”

2. “Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya ”

3. “Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh ”

4. “Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya ”

5. “Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya ”

6. “Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahawa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu ”

7. “Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan walaupun kadangkala dia tidak memerlukannya.”

Tahukah kamu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya – tempat dimana cinta itu ada.”

kecupan kasih sayang


Kecupan Kasih Sayang

penulis Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran
Sakinah Permata Hati 17 - Agustus - 2004 22:20:22

Banyak hal yg bisa dilakukan orang tua utk mengungkapkan kasih sayang kepada sang anak. Islam sebagai agama nan sempurna melalui kisah Rasul-Nya banyak memberikan teladan dlm hal ini.

Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kasih sayang di dlm qalbu ayah dan bunda sehingga senantiasa menghiasi segala apa yg ada antara ayah bunda dgn buah cinta mereka. Gambaran apa pun yg ada di antara ayah-ibu dgn anak mereka tdk lain melambangkan kasih sayang mereka. Sekeras apa pun tabiat sang ayah atau bunda di sana tersimpan kecintaan yg besar terhadap putra-putrinya.
Besar kasih sayang ini terlukis dari ungkapan lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika melihat seorang ibu di antara para tawanan. Kisah ini disampaikan oleh ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu:

قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلىَّ اللهَ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبِيٌّ ، فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَبِيِّ تّحْلُبُ ثَدَيْهَا تَسْقَى إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَبِيِّ أَخَذَتْهُ فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ . فَقَالَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَرَوْنَ هَذِهِ طَارِحَةٌ وَلَدَهَا فِي النَّارِ؟ قُلْنَا : لاَ ، وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لاَ تَطْرَحُهُ . فَقَالَ : لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا.

“Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yg buah dada penuh dgn air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan diambil didekap di perut dan disusuinya. mk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berta “Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anak ke dlm api?” Kami pun menjawab “Tidak. Bahkan dia tdk akan kuasa utk melemparkan anak ke dlm api.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Sungguh Allah lbh penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya.”
Banyak hal yg bisa menjadi ungkapan kasih sayang. Pun yg demikian tdk ditinggalkan oleh syariat hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.
Satu contoh yg beliau berikan adl mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yg tdk pernah mencium anak-anaknya.
Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antara dituturkan oleh shahabat yg mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
قَبَّلَ رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَسَنَ بْنَ عَلِيِّ وَعِنْدَهُ الأَقْرَعُ بْنُ حَابِسِ التَّمِيْمِي جَالِسًا، فَقَالَ الأَقْرَعُ : إِنَّ لِيْ عَشْرَةً مِنَ الوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا . فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ: مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin ‘Ali sementara Al-Aqra’ bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. mk Al-Aqra’ berkata “Aku memiliki 10 anak namun tdk ada satu pun dari mereka yg kucium.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memandang lalu bersabda “Siapa yg tdk menyayangi mk dia tdk akan disayangi.”
Para ulama menjelaskan bahwa ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini umum mencakup kasih sayang terhadap anak-anak maupun selain mereka.
Begitu pula yg diceritakan oleh istri beliau ‘Aisyah bintu Abu Bakr radhiallahu ‘anhuma:

جَاءَ أَعْرَبِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : تُقَبِّلُوْنَ الصِّبْيَانَ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ

“Seorang Arab gunung datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mengatakan “Kalian biasa mencium anak-anak sedangkan kami tdk biasa mencium mereka.” mk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan “Sungguh aku tdk memiliki kuasa apa pun atasmu jika Allah mencabut rasa kasih sayang dari qalbumu.”
Itulah penekanan beliau sementara gambaran kasih sayang kepada anak yg lbh jelas dan lbh indah dari itu semua didapati dlm diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau menyambut putri Fathimah bintu Muhammad radhiallahu ‘anha. Peristiwa ini dilukiskan oleh Ummul Mukminin ‘Aisyah bintu Abu Bakr radhiallahu ‘anhuma:

مَا رَأَيْتُ أَحَدًا مِنَ النَّاسِ كَانَ أَشْبَهَ بِالنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلاَمًا وَلاَ حَدِيْثًا وَلاَ جِلْسَةً مِنْ فَاطِمَةَ . قَالَتْ : وَكَانَ النَّبْيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَآهَا قَدْ أَقْبَلَتْ رَحَّبَ بِهَا ، ثُمَّ قَامَ إِلَيْهَا فَقَبَّلَهَا، ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِهَا فَجَاءَ بِهَا حَتَّى يُجْلِسَهَا فِي مَكَانِهِ، وَكَانَ إِذَا أَتَاهَا النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحَّبَتْ بِهِ ، ثُمَّ قَامَتْ إِلَيْهِ فَأَخَذَتْ بِيَدِهِ فَقَبَّلَتْهُ . وَأَنَّهَا دَخَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًَّمَ فِيْ مَرَضِهِ الَّذِي قُبِضَ فِيْهِ، فَرَحَّبَ وَقَبَّلَهَا، وَأَسَرَّ إِلَيْهَا، فَبَكَتْ، ثُمَّ أَسَرَّ إِلَيْهَا، فَضَحِكَتْ، فَقُلْتُ لِلنِّسَاءِ : إِنْ كُنْتُ لأَرَى أَنَّ لِهَذِهِ الْمَرْأَةِ فَضْلاً عَلَى النِّسَاءِ، فَإِذَا هِيَ مِنَ النِّسَاءِ ! بَيْنَمَا هِيَ تَبْكِي إِذَا هِيَ تَضْحَكُ ! فَسَأَلْتُهَا : مَا قَالَ لَكَ ؟ قَالَتْ : إِنِّي إِذًا لَبَذِرَةٌ ! فَلَمَّا قُبِضَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ : أَسَرَّ إِلَيَّ فَقَالَ : } فَبَكَيْتُ ، ثُمَّ أَسَرَّ إِلَيَّ فَقَالَ : } فَسَرَرْتُ بِذَلِكَ فَأَعْجَبَنِي .

“Aku tdk pernah melihat seseorang yg lbh mirip dgn Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dlm bicara maupun duduk daripada Fathimah.” ‘Aisyah berkata lagi “Biasa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila melihat Fathimah datang beliau mengucapkan selamat datang pada lalu berdiri menyambut dan mencium kemudian beliau menggamit tangan dan membimbing hingga beliau dudukkan Fathimah di tempat duduk beliau. Demikian pula jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang kepada Fathimah mk Fathimah mengucapkan selamat datang pada beliau kemudian berdiri menyambut menggamit tangan lalu mencium beliau. Suatu saat Fathimah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau menderita sakit menjelang wafat. Beliau pun mengucapkan selamat datang dan mencium lalu berbisik-bisik kepada hingga Fathimah menangis. Kemudian beliau berbisik lagi pada hingga Fathimah tertawa. mk aku berkata pada para istri beliau ‘Aku berpandangan bahwa wanita ini memiliki keutamaan dibandingkan seluruh wanita dan memang dia dari kalangan wanita. Dia tengah menangis kemudian tiba-tiba tertawa.’ Lalu aku berta kepada ‘Apa yg beliau katakan padamu saat itu?’ Fathimah menjawab ‘Kalau aku mengatakan berarti aku menyebarkan rahasia.’ Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat Fathimah berkata ‘Waktu itu beliau membisikkan padaku: Sesungguh aku hendak meninggal. mk aku pun menangis. Kemudian beliau membisikkan lagi: Sesungguh engkau adl orang pertama yg menyusulku di antara keluargaku. mk hal itu menggembirakanku’.”
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang shahabat yg senantiasa menyertai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dlm melayani pun turut mengungkapkan bagaimana rasa sayang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada putra yg lahir dari rahim Mariyah Al-Qibthiyyah radhiallahu ‘anha:

مَا رَأَيْتُ أَحَدًا كَانَ أَرْحَمَ بِالعِيَالِ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صِلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ : كَانَ إِبْرَاهِيْمُ مُسْتَرْضِعًا لَهُ فِي عَوَالِي الْمَدِيْنَةِ . فَكَانَ يَنْطَلِقُ وَنَحْنُ مَعَهُ . فَيَدْخُلُ البَيْتَ وَإِنَّهُ لَيُدَّخَنُ . وَكَانَ ظِئْرُهُ قَيْنًا . فَيَأْخُذُهُ فَيُقَبِّلُهُ ثُمَّ يَرْجِعُ

“Aku tdk pernah melihat seseorang yg lbh besar kasih sayang kepada keluarga dibandingkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Anas berkata lagi “Waktu itu Ibrahim sedang dlm penyusuan di suatu daerah dekat Madinah. mk beliau berangkat utk menjenguk sementara kami menyertai beliau. Kemudian beliau masuk rumah yg saat itu tengah berasap hitam krn ayah susuan Ibrahim adl seorang pandai besi. Kemudian beliau merengkuh Ibrahim dan mencium lalu beliau kembali.”
Kisah ini menunjukkan kemuliaan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam serta kasih sayang terhadap keluarga dan orang2 yg lemah. Juga menjelaskan keutamaan kasih sayang terhadap keluarga dan anak-anak serta mencium mereka. Di dlm juga didapati kebolehan menyusukan anak pada orang lain. Demikian dijelaskan oleh Al-Imam An-Nawawi.
Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yg shalih dari kalangan shahabat radhiallahu ‘anhum hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yg paling mulia Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu ‘anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dlm hijrah dia mendapati putri ‘Aisyah radhiallahu ‘anha sakit panas. Al-Barra’ bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu yg menyertai Abu Bakr saat menemui putri mengatakan:

فَدَخَلْتُ مَعَ أَبِيْ بَكْرٍ عَلَى أَهْلِهِ، فَإِذَا عَائِشَةُ ابْنَتُهُ مُضْطَجِعَةٌ قَدْ أَصَابَتْهَا حُمَّى، فَرَأَيْتُ أَبَاهَا يُقَبِّلُ خَدَّهَا وَقَاَل : كَيْفَ أَنْتِ يَا بُنَيَّة ؟
“Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata ‘Aisyah putri sedang berbaring terserang penyakit panas. mk aku melihat ayah ‘Aisyah mencium pipi dan berkata ‘Bagaimana keadaanmu wahai putriku?’.”
Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seorang ayah yg paling mulia di antara seluruh manusia. tdk segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yg beliau ajarkan kepada seluruh manusia. Keberatan apa lagikah yg menggayuti seseorang yg mengaku mengikuti beliau utk mengungkapkan kasih sayang di hati dgn pelukan dan ciuman kepada anak-anaknya?
Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab

sifat kepemimpinan rasullah


“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri berat terasa olehnya penderitaanmu sangat menginginkan bagimu amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” Dalam ayat tersebut Allah memberikan sebuah ilustrasi yg jelas mengenai sosok seorang pemimpin yg patut diteladani oleh seluruh pemimpin yg ada di muka bumi ini agar kepemimpinannya mampu mengayomi dan menyejahterahkan masyarakat yg dipimpinnya. Dengan sifat-sifat atau karakter-karakter khusus yg diberikan Allah kepada kekasih-Nya Muhammad saw maka sepatutnya para pemimpin itu-dalam semua level yg ada- bisa mencontoh dan merujuk kepadanya. Karakter-karakter atau sifat-sifat khusus yg dimaksudkan Allah telah jelas. Pertama rasul yg diutus Allah itu berasal dari jenis manusia sendiri. Sebagai suatu wujud kasih-sayang Allah kepada umat manusia Allah mengutus seorang rasul yg menyebarkan risalah-Nya dari jenis mereka sendiri. Allah tidak mengutus seorang malaikat atau seorang jin kepada mereka krn Allah tahu bahwa hanya manusialah yg paling mengerti dan menyelami komunitasnya sendiri bukannya jenis makhluk lain. Dari sini ada suatu hal yg bisa dijadikan ibroh yaitu apabila seorang pemimpin hendak mengutus seorang duta/utusan/juru dakwah kepada suatu bangsa atau sekelompok orang maka hal yg terpenting utk diperhatikan adl utusan tersebut hendaknya orang yg sudah mengetahui seluk-beluk atau paling tidak mengerti gambaran mengenai komunitas masyarakat yg akan dihadapi. Hal ini utk lbh mendekatkan sosiokultural masyarakat kepada seorang juru dakwah tersebut sehingga masyarakat tidak dgn serta-merta menolak utusan tersebut krn ternyata utusan yg datang kepada mereka itu merupakan bagian dari mereka sendiri. Ada suatu ungkapan Arab klasik yg mengatakan “Barang siapa mengetahui bahasa suatu masyarakat dia akan selamat dari tipu daya mereka.” Kedua rasul yg diutus Allah itu senantiasa merasa senasib seperjuangan dan sepenanggungan terhadap kondisi yg sedang diderita bangsanya. Seorang pemimpin yg menghendaki berpihak atau memikirkan rakyatnya sebenarnya cukup mengikuti jejak dan perilaku Rasul saw. Dengan perhatian yg penuh kepada rakyat yg dipimpin dan mencoba berlaku seperasaan dgn mereka sudah barang tentu mereka akan merasakan kedekatan dgn pemimpinnya dan bersimpati kepadanya. Seorang pemimpin tidak perlu membual dgn janji-janji kosong dan jargon-jargon politik yg tidak pernah ada buktinya. Ketiga rasul yg diutus Allah itu menghendaki keselamatan atas umatnya. Rasulullah sangat mencintai umatnya dan mengharapkan umatnya utk menempuh jalan keselamatan. Rasulullah berusaha dgn gigih semaksimal mungkin berdakwah beramar makruf nahi munkar utk menyelamatkan umatnya dari murka Allah SWT. Sesungguhnya umat yg hendak diselamatkan oleh Rasulullah melalui perjuangannya bagaikan laron di malam hari yg memburu terangnya cahaya lampu ceplik. Hewan-hewan kecil yg beterbangan itu bukannya memburu sesuatu yg diinginkannya akan tetapi hanya memburu sesuatu yg kelihatan menarik utk didekati. Sesungguhnya apilah yg mereka dekati. Mereka yg tidak sampai tercegah masuk kedalamnya akan mati dan terbakar tetapi bagi yg masih dapat tercegah maka akan selamat dari kobaran api tersebut. Keempat rasul yg diutus Allah itu amat kasih sayang terhadap umatnya. Sesungguhnya Rasulullah amat kasih sayang terhadap umatnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasul saw pernah berkorban atas nama umatnya yg tidak mampu berkorban. Beliau tegaskan dalam hadisnya “Ya Allah ini atas namaku dan atas nama umatku yg tidak berkorban.” Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

indahnya kasih sayang

Indah Kasih Sayang K.H. Abdullah Gymnastiar Mahasuci Allah Zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk-Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang kecuali akan memperindah orang tersebut dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut.

Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut maka itulah biang dari segala bencana krn kasih sayang Allah Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yg masih hidup kasih sayang di kalbunya.

Seperti kejadian yang menimpa Arie Hanggara yg kisah pernah diangkat di film layar lebaria menemui ajal krn dianiaya oleh ayah kandung sendiri. Begitulah kekejian demi kekejian kebiadaban demi kebiadaban menjadi perlambang kehinaan martabat manusia. Hal ini terjadi tiada lain krn telah tercerabut karunia kasih sayang yg Allah semayamkan di dalam kalbunya.

Karena tak bisa tak kita harus berjuang dgn sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Tidak berlebihan jikalau kita mengasah dgn merasakan keterharuan dari kisah-kisah orang yg rela meluangkan waktu utk memperhaikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yg rela bersusah-payah membacakan buku koran atau juga surat kepada orang-orang tuna netra sehingga mereka bisa belajar bisa dapat informasi dan bisa mendapatkan ilmu yg lbh luas.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda “Allah SWT mempunyai seratus rahmat dan menurunkan satu rahmat kepada jin manusia binatang dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang dan dengan pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.” .

Dari hadis ini nampaklah bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yg diturunkan ke bumi namun dampak bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karena sudah sepantas jikalau kita merindukan kasih sayang perhatian dan perlindungan Allah SWT tanyakanlah kembali pada diri ini sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu utk saling berkasih sayang bersama makhluk lain?! Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yg selalu bergejolak keinginan utk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yg membuncah dari dalam tanpa pernah habis. Kepada air yg telah mengalir utk selanjut menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas mata air sama sekali tak pernah mengharapkan ia kembali.

Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinar tanpa henti dan sama pula matahari tak mengharap sedikit pun sang cahaya yg telah terpancar kembali pada dirinya. Seharus seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita ia benar-benar melimpah terus tak pernah ada habisnya.

Tidak ada salah agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain kita mengawali dgn menyayangi diri kita dulu. Mulailah dgn menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya bertanya-tanya: Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti atau justru sebalik wajah ini akan gosong terbakar nyala api jahannam? Tataplah hitam mata kita apakah mata ini mata yg bisa menatap Allah menatap Rasulullah SAW menatap para kekasih Allah di surga kelak atau malah akan terburai krn kemaksiyatan yg pernah dilakukannya? Bibir kita apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yg lidah akan menjulur tercabik-cabik?! Perhatikan pula tubuh tegap kita apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana sehingga layak berdampingan dgn si pemiliki tubuh mulia Rasulullah SAW atau tubuh ini malah akan membara menjadi bahan bakar bersama hangus batu-batu di kerak neraka jahannam? Ketika memandang kaki tanyakanlah apakah ia senantiasa melangkah di jalan Allah sehingga berhak menginjakkan di surga kelak atau malah akan dicabik-cabik pisau berduri.

Bersih kulit kita renungkanlah apakah ia akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam krn gosong dijilat lidah api jahannam? Mudah-mudahan dgn bercermin sambil menafakuri diri kita akan lbh mempunyai kekuatan utk menjaga diri kita.

Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan Allah sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yg Allah ciptakan syarat dgn ilmu hikmah dan ladang amal. Semua yg bergerak yg terlihat yg terdengar dan apasaja karunia dari Allah Azza wa Jalla adl jalan bagi kita utk bertafakur jikalau hati ini bisa meraba dgn penuh kasih sayang.

Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada Allah dgn membawa aneka pahala ibadah tetapi Allah malah mencap sebagai ahli neraka mengapa? Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga si kucing tak bisa mencari makan dan tak pula diberi makan oleh si ahli ibadah ini. Akhir mati kelaparanlah si kucing ini. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah laknat Allah tetap menimpa si ahli ibadah ini dan Allah menetapkan sebagai seorang ahli neraka tiada lain krn tak hidup kasih sayang di kalbunya.

Tetapi ada kisah sebalik suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yg berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yg menjulur-julurkan lidah seakan sedang merasakan kehausan yg luar biasa. Walau tak mungkin terjangkau kerena dalam air di oase itu anjing itu tetap berusaha menjangkau tapi tak dapat. Melihat kejadian ini tergeraklah si wanita utk menolongnya. Dibukalah slop utk dipakai menceduk air setelah air didapat diberikan pada anjing yg kehausan tersebut. Subhanallah dgn ijin Allah terampunilah dosa wanita ini.

Demikianlah jikalau hati kita mampu meraba derita makhluk lain insya Allah keinginan utk berbuat baik akan muncul dgn sendirinya.

Kisah lain ketika suatu waktu ada seseorang terkena penyakit tumor yg sudah menahun. Karena tak punya biaya utk berobat maka berkunjunglah ia kepada orang-orang yg dianggap mampu memberi pinjaman biaya. Bagi orang yg tak hidup kasih sayang dikalbu ketika datang orang yg akan meminjam uang ini justru yg terlintas dalam pikiran seolah-olah harta yg dimiliki akan diambil oleh dia bukan memberi malah dia ketakutan harta akan habis atau bahkan jatuh miskin.

Tetapi bagi seorang hamba yg tumbuh kasih sayang di kalbu ketika datang yg akan meminjam uang justru yg muncul rasa iba terhadap penderitaan orang lain. Bahkan jauh di lubuk hati yg paling dalam akan membayangkan bagaimana jikalau yg menderita itu dirinya. Terlebih lagi dia sangat menyadari ada hak orang lain yang dititipkan Allah dalam hartanya. Karena dia begitu ringan memberikan sesuatu kepada orang yg memang membutuhkan bantuannya.

Ingatlah hidup hati hanya dapat dibuktikan dgn apa yg bisa kita lakukan utk orang lain dengan ikhlas. Apa arti hidup kalau tak punya manfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Tidak ada salah kita berpikir terus dan bekerja keras utk menghidupkan kasih sayang di hati ini. Insya Allah bagi yg telah tumbuh kasih sayang di kalbu Allah Azza wa Jalla Zat yg Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringan mencari nafkah dan ringan pula dalam menafkahkan di jalan Allah ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkan kepada orang lain ringan dalam melatih kemampuan diri dan ringan pula dalam membela orang lain yg teraniaya subhanallah.

Cara lain yg dianjurkan Rasulullah SAW utk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang adl dgn melakukan banyak silaturahmi kepada orang-orang yg dilanda kesulitan datang ke daerah terpencil tengok saudara-saudara kita di rumah sakit atau pula dgn selalu mengingat umat Islam yg sedang teraniaya seperti di Bosnia Chec Ambon Halmahera atau di tempat-tempat lainnya.

Belajarlah terus untuk melihat orang yg kondisi jauh di bawah kita insya Allah hati kita akan melembut krn senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yg bergaul hanya dgn orang-orang kaya orang-orang terkenal para artis atau orang-orang elit lain krn yg akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini masya Allah. **

berbakti kepada orangtua


Allah SWT berfirman yg atinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari mereka atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali-kali kamu berkata ‘ah’ kepada mereka dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yg mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil”.” . Kewajiban mengesakan Allah adl suatu kewajiban yg mutlak dan tak bisa diganggu gugat. Tauhid adl inti utama ajaran Islam. Di atasnya berdiri segala pokok dan cabang-cabang ajaran Islam. Tidaklah berarti amal seseorang jika ia berbuat syirik terhadap Allah krn syirik dapat menghapus segala kebajikan yg telah dibuat. Bahkan Allah tidak memberi ampunan bagi orang yg mati dalam keadaan syirik. Oleh krn itu perintah utk hanya menyembah dan mengesakan Allah selalu dikedepankan agar segala kebajikan yg dilakukan setelah itu diterima di sisi Allah. Lagi pula tidaklah pantas manusia menyekutukan Allah dgn apa pun krn segala seuatu selain Allah adl ciptaan-Nya. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Taala memerintahkan kita utk berbakti kepada orang tua dgn sebaik-baiknya. Dalam beberapa ayat Alquran perintah berbakti kepada orang tua selalu berada setelah perintah menyembah dan mengesakan Allah semata. Hal ini sangat tegas dalam menyatakan begitu pentingnya dan tingginya kedudukan orang tua terhadap anaknya di sisi Allah. Semua orang tahu arti dan nilai orang tua bagi mereka namun krn manusia ini banyak yg zalim dan bodoh banyak pula yg melalaikan orang tua dan mempergaulinya dgn buruk. Kalaulah kita sejenak merenung mengapa harus berbakti kepada orang tua niscaya kita akan mendapatkan banyak alasan yg tak dapat kita pungkiri. Namun saat ini banyak sekali anak-anak yg tak mengerti bagaimana berbakti kepada orang tua. Membantah menjadi hal yg biasa krn banyak gurunya di televisi begitu juga mengabaikan orang tua dan sebagainya. Allah kemudian melarang kita mengucapkan “ah” kepada orang tua kita. Nah jika mengucapkan “ah” saja tidak boleh maka kata-kata atau perbuatan yg lbh jelek dari itu tentu saja tidak boleh. Kemudian diikuti dgn larangan membentak dan menghardik dan tentu saja semua orang tahu bahwa hal itu tidak baik. Meski demikian banyak orang yg lalai kalau tidak diperingatkan. Kemudian Allah memerintahkan kita utk mengucapkan kata-kata yg penuh kemuliaan dan kasih sayang kepada mereka. Allah sebutkan bahwa semua itu jika mereka telah berusia lanjut. Hal ini bukan berarti ketika orang tua masih muda kemudian kita boleh saja mengucapkan “ah” dan lain sebagainya. Bukan begitu maksudnya. Disebutkan masa tua adl krn secara umum pada masa itulah orang tua banyak menyibukkan anak dan butuh perhatian lbh dari anaknya. Itu krn mereka sudah lemah dan butuh bantuan orang lain. Tentunya yg berkewajiban membantu adl anak-anaknya pertama kali. Nah pada situasi seperti inilah biasanya anak-anaknya banyak yg tidak sabar dalam melayani kebutuhan orang tuanya. Sering terjadi mereka malah mengeluh dan kesal lalu akhirnya mulai mengeluh di hadapan orang tuanya itu dan bahkan mengumpat serta menghardik. Ketidakpedulian inilah yg membuat banyak orang tua di Barat dikirim ke panti-panti jompo oleh anak-anaknya krn sang anak lbh mengutamakan kebebasan semu dari pada bakti kepada orang tuanya. Hal ini perlu kita waspadai agar tidak terjadi pada diri dan keluarga kita. Kejadian sepeti itu tak terbantahkan serta tak terobati sakitnya bagi orang tua telebih lagi jika diabaikan anaknya sendiri. Setelah perintah berkata-kata yg mulia dan baik Allah memerintahkan kita utk bersikap rendah diri dan penuh kasih sayang kepada mereka terutama pada masa usia lanjut. Karena pada saat itulah mereka lbh membutuhkannya. Bukankah pada masa mudanya merekalah yg lbh banyak memberi kita kasih sayang? Kemudian diikuti oleh perintah utk berdoa bagi mereka yaitu mendoakan agar Allah memberikan rahmat kasih sayang-Nya kepada mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik sang anak dgn penuh kasih sayang waktu kecil dulu. Lafal ayat ini bisa kita jadikan doa utk orang tua kita “Rabbirhamhuma kamaa rabbayaanii shagiira.” Artinya “Tuhanku.. rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil.” Sudahkan kita mendoakan orang tua kita tiap selesai salat lima waktu atau di lain kesempatan? Apa yg telah kita lakukan utk orang tua kita? Sudahkah kita membayangkan apa yg akan terjadi pada kita jika hidup tanpa orang tua? Apakah jasa-jasanya telah kita balas? Mampukah kita membalasnya? Ataukah harta dan kekayaan kita mampu menggantikan segala jasa orang tua kita? Masih banyak pertanyaan yg perlu kita renungkan dan camkan pada diri kita. Wallahu al-musta’aan. . Al-Islam - Pusat Infomasi dan Komunikasi Islam Indonesia

bundha

Perasaan Sayang kepada Anak tidak Merata” ketegori Muslim. Assalamualaikum,

Saya seorang ayah dari 4 orang anak, alhamdulillah anak saya sehat dan normal semua.Yang menjadi masalah adalah saya tidak bisa bersikap sayang kepada semua anak saya secara merata. Saya merasa sayang sekali dengan anak ke dua, dengan anak yang pertama dan terakhir sayang saya biasa saja, tetapi terhadap anak yang ketiga lain sekali, rasa sayang itu ada tetapi sering terkalahkan dengan perasaan tidak suka . Sehingga sering apabila ada kesalahan sedikit saja terhadap anak saya yang ke 3, emosi saya langsung naik, tetapi kalau ada kesalahan pada anak ke 2, saya biasa aja dan apabila mendengar anak ke 2 saya nangis saya langsung bersikap, mencari apa penyebabnya.

Saya berusaha menghilangkan perasaan ini, dengan bersikap lebih tenang, tetapi walau ditutupi tetap kelihatan juga, sehingga dampaknya istri saya justru bersikap sebaliknya, lebih sayang kepada anak ke 3 dan kurang perhatian kepada anak ke 2. Saya khawatir kalau anak-anak saya nanti sudah besar meraka akan mengetahui sikap saya ini dan dampaknya kurang baik untuk mereka. Mohon sarannya sehingga saya bisa berubah.

Terima kasih dan semoga Allah membalas kebaikan ibu.

WAssalamualaikum,

Hery Irfandi

Jawaban

Assalammu’alaikum wr.wb.

Bapak HI yang dimuliakan Allah,

Alhamdulillah Allah memberi rizki kepada bapak dengan memiliki 4 anak. Sebenarnya memiliki banyak anak merupakan kemurahan Allah yang patut disyukuri karena tidak semua orang tua bisa mendapatkan kabahagiaan memiliki banyak buah hati seperti yang bapak rasakan saat ini.Namun tentu saja memiliki anak lebih dari satu berarti membutuhkan seni tersendiri dalam mengasuhnya sehingga setiap anakdapat tumbuh optimal sesuai potensi terbaik yang Allah karuniakan kepada mereka.

Sebenarnya merupakan hal yang wajar ketika orang tua memiliki banyak anak kemudian merasa cenderung hatinya untuk lebih menyayangi salah satunya dibanding yang lain. Bukankah manusiawi ketika kita lebih menyukai sesuatu yang tampak lebih baik atau lebih cocok bagi diri kita? Begitu pula dengan anak biasanya orang tua cenderung kepada anak yang lebih tampan, lebih pintar atau yang sesuai dengan harapannya sebagai orang tua.

Meskipun demikian, memang berbahaya ketika rasa sayang yang kita miliki kepada salah satunya begitu nampak jelas oleh yang lain. Hal seperti itu dikhawatirkan akan bisa menimbulkan kompetisi yang tidak sehat antar saudara dan perasaan tidak berharga bagi anak yang dirugikan.Trauma pengasuhan oleh anak yang merasa kurang disayangi oleh orang tuanya akan bisa mempengaruhi pribadi dan masa depannya, kasihan kan pak.

Oleh karenanya mungkin perlu intropeksi diri mengapa merasa kesulitan untuk memperlihatkan rasa sayang kepada anak yang lain. Mungkinkah karena lebih banyak melihat keunggulan anak yang kedua dibandingkan yang lain? Padahal yang harus kita pahami adalah setiap anak bermain sebagai anak baik dan anak nakal, punya keunikannya masing-masing dan memiliki potensinya sendiri-sendiri.

Agar bapak dapat lebih mengenali masing-masing anak secara lebih dekat maka luangkanlah waktu untuk setiap anak melakukan aktifitas berdua saja dengan bapak. Selain membuat mereka merasa spesial karena mendapatkan waktu istimewa hanya bersama ayahnya, hal ini dapat membantu bapak juga untuk melihat sisi lain anak dan memberikan paradigma baru dalam memandang dan bersikap kepada setiap anak.

Di samping itu saran saya daripada bersaing dengan istri dalam memberikan kasih sayang kepada anak, maka lebih baik bicarakan permasalahan ini secara terbuka dan bekerjasama bagaimana menghadapi anak secara bersama-sama sehingga semua merasa mendapatkan kasih sayang yang sama dari kedua orang tuanya. Jika ternyata setiap anak punya kedekatan khusus pada salah satunya bukan masalah namun mereka tetap merasa bahwa orang tuanya menyayangi semua anaknya. Wallahu’alambishawab

Wassalammu’lalaikum wr. wb.

puisi ku


Tolong........

Artimu bagiku

Tanpa senyumanmu bahagiaku tak'kan sempurna...
Tanpa kehadiranmu hidupku terasa hampa...
Disetiap mimpi-mimpiku hanya kau yang slalu kudamba...
Disetiap langkah hidupku hanya kau yang slalu ku kutunggu...

Kasihmu meringankan derita hidupku...
Cintamu meluluhkan hatiku yang telah lama membeku...
Perhatianmu mengubah jalan hidupku...
Setiap detik ku'kan selalu mencintaimu,tanpamu ku bukanlah siapa-siapa...

Tak'kan ada badai yang meruntuhkan cintaku padamu...
Tak'kan ada ombak besar yang mengoyahkan hatiku untukmu...
Tak'kan ada lagi malam yang sunyi tanpa dirimu...
Ku'kan slalu mencintaimu setiap detik hidupku hingga nafas terakhirku...

Walau seribu derita kujalani ku'kan slalu mencintaimu...
Walau seribu cercaan kuterima ku'takkan berpaling darimu...
kau'kan slalu ada dihatiku sampai maut menjemputku...
Oh kekasih hatiku,kaulah anugerah terindah didalam hidupku...

Surat untuk Dinda

Kini Kau Pergi

Sayang.....
Disaat ku membutuhkanmu
Mengapa engkau tega pergi jauh dariku
Disini ku benar-benar merasa sepi
Benar-benar sendiri

Entah mengapa hatiku selalu gelisah
Ku selalu memikirkan mu
Ku selalu merindukan mu
Tiada lagi yang dapat ku katakan

Ku benar-benar mencintai mu

Kasih... janganlah kau pergi dariku
Ku harap kau bisa mengerti smua isi hatiku
Disini, ditempat ini
Kan ku tunggu kehadiranmu lagi