THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 29 Desember 2009

semalam dibenteng angker

Ana dan Ani adalah sepasang saudara kembar. Mereka bersekolah di SMA yang sama di Jakarta. Tahun ini mereka diwajibkan mengikuti study tour. Study tour kali ini mereka pergi ke sebuah tempat pariwisata yang berada di Jawa Tengah. Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti study tour kali ini.Hari yang ditunggu-tunggu merekapun hampir tiba. Lusa mereka akan berangkat dengan menggunakan bus pariwisata. Sebelum berangkat, mereka ingin membeli baju dan keperluan lainnya. Merekapun pergi ke sebuah Mall, dan pandangan mereka terhenti disebuah distro yang berada di Mall tersebut. Merekapun memilih baju. "kak, ini bagus ga?" tanya Ana. "mana? coba liat. Mmmm...ga ah,,menurut kakak jelek. Warnanya norak." jawab Ani. "oh gitu ya kak? tapi aku suka kak. Aku beli yang ini aja ya kak." "ya udah deh terserah kamu aja. Kalau kamu suka ya tinggal beli aja." Setelah beberapa menit mereka memilih baju, mereka berencana ingin membeli cemilan untuk dimakan diperjalanan. Haripun sudah larut, mereka segera bergegas pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, mereka memperlihatkan belanjaanya masing-masing dan mempersiapkan yang harus dibawa untuk study tour nanti. Dan haripun semakin larut, mereka segera tidur untuk berangkat besok pagi.Hari yang ditunggu-tunggu merekapun telah tiba. Mereka dengan semangatnya bergegas berangkat ke sekolah. Sesampainya disekolah pkl 06.00, Ana Ani cs menunggu bus. Buspun datang pkl 07.00 dan mereka berangkat. Setelah kurang lebih selama 7 jam di perjalanan, mereka sampai di penginapan. Pada malam harinya mereka jalan-jalan keluar bersama teman mereka. Setelah jalan-jalan, mereka kembali ke penginapan dan bersiap untuk tidur.Waktu sudah menunjukkan pkl 09.45, mereka segera berangkat ke tempat study tour. Setelah 2 jam diperjalanan, mereka sampai di sebuah benteng yang dibuat oleh Belanda. Mereka turun dari bus dan mereka berkeliling. Tour Guidepun menceritakan dan menjelaskan peraturan di benteng ini. "oh iya, saya ingin memberitahukan bahwa 1. dibenteng ini dilarang mengambil barang apapun 2.dilarang buang air sembarangan 3. jangan buang sampah sembarangan 4. dilarang buat kegaduhan dan yang terakhir, dilarang corat-coret tembok benteng ini. Karena bisa bahaya, mengerti?" "mengerti mbaaaa.." teriak semua anak. Sedangkan Ana dan Ani tidak mendengarkan penjelasan dari Tour Guide, dia sedang asyik mencoret-coret tembok benteng. Dan Ana melihat sekeliling benteng, hingga tidak menyadari rombongan mereka sudah meninggalkan mereka. "loh...kak. Dimana rombongan kita?" tanya Ana "kakak juga ga tau nih." jawab Ani dengan nada cemas. "aduh gimana nih kak? kalau kita tersesat gimana nih? mana ni benteng serem banget lagi. Lembab lagi kak." "iya An...tenang aja. Kita pasti menemukan rombongan kita. Tenang aja ya, jangan panik. Nah, ayo kita jalan, kalau diam disini ga bakal bisa nemuin rombongan kita. Ayo jalan." "iya kak." Haripun berubah menjadi petang, tetapi mereka belum dapat menemukan dimana rombongan mereka. "aduh kak, gimana nih? Udah hampir malem kita belum nemuin rombongan kita." tanya Ana panik. "iya ya, ini bentengnya yang begitu luas atau emangggg...." kata Ani ikutan panik juga. "kita disembunyiin sama penunggu benteng ini kak? ah kakak nih, jangan nakutin ah. Takut nih." "ga..ga kok. Bohongan." "ah kakak ini. coba liat handphone kak, telephone aja mereka." "oh iya ya. coba deh....yah, ga ada sinyalnya an. percuma dong ada handphone juga an. ya udah deh, ayo kita lanjutin jalanya." merekapun berjalan....berjalan...dan berjalan, sampai akhirnya mereka menemukan sebuah cahaya di ujung lorong. Mereka segera berlari menuju lorong tersebut. Setelah mereka sampai diujung lorong, mereka menemukan sebuah pintu. Dan mereka membuka pintu tersebut "kreekkk" pintupun terbuka. Mereka masuk kedalam ruangan yang sangat gelap, lembab dan sempit. "kak...aku ga bisa liat kak." "tenang aja, kakak bawa korek." korek Anipun dinyalakan. Dan betapa mengejutkanya Ana dan Ani saat menyalakan korek, didepan mereka berdua melihat banyak sekali tulang belulang. Merekapun lari sekencang-kencangnya keluar dari ruangan tersebut. Dan mereka berhenti disebuah lorong untuk beristirahat. "hah..hah..hah...yang tadi ruangan apa kak? perasaan tadi siang ga ada." "ga tau na kakak juga. aduh..capek banget nih." Setelah lelah mereka menghilang, mereka melanjutkan perjalanan lagi. "srett...srett...srett..." suara itulah yang mereka dengar saat berjalan disebuah lorong, dan saat mereka melihat kebelakang ternyata tidak ada apa-apa. Mereka melanjutkan perjalanan lagi dan "srett...srett...srett..." mereka mendengar suara itu lagi, kali ini saat mereka melihat kebelakang mereka melihat sesosok bayangan hitam yang sangat besar di ujung lorong. Mereka kembali lari dengan sekencang-kencangnya, dan masuk kesebuah ruangan lagi. "kak, ini ruangan apa lagi kak? jangan-jangan ini ruangan yang tadi lagi." "kakak juga ga tau an, mungkin ini ruangan yang berbeda. Sebab hawanya beda." "coba kak, nyalain lagi koreknya." "iya bentar." Ani menyalakan koreknya lagi. Dan mereka melihat seperti sebuah kamar tidur, dan melihat sebuah perapian. Ani berusaha untuk menyalakan perapian tersebut, tetapi pada saat Ani ingin menyalakan api tiba-tiba dinding dibelakang bergerak. Ani memperhatikan dinding tersebut. Dan ternyata ada sebuah ruangan rahasia di dalam dinding tersebut. "eh an...sini deh. coba liat ini." "apa sih kak?" Ana menyusul kakaknya. Mereka masuk ke ruang rahasia tersebut. Mereka melihat-lihat ruangan tersebut, karena ruangan tersebut sangat gelap mereka berjalan dengan menyentuh tembok yang ada disebelah nya sampai akhrinya mereka sampai disebuah ruangan lagi. "hmff...bau apa nih kak? anyir." "iya...terus apa lagi nih? kok banjir gini?" Anipun menyalakan koreknya kembali dan "kyaaaa..." teriak Ana dan Ani, betapa terkejutnya mereka, karena darah membanjiri ruangan tersebut dan memendam kaki mereka sebatas mata kaki. Mereka kembali berlari menuju ruangan sebelumnya. "kak...aku takut banget nih. Laper lagi. Tadi kita masuknya ga bawa makanan sih, semua makananya ada di bus." "iya an, kakak juga takut. kakak juga laper. yang sabar ya an. bentar lagi juga udah mau shubuh." "iya kak, aku coba tahan deh." Merekapun tertidur sejenak di atas kasur yang ada di ruangan tersebut. "duk..duk...dukk..", terdengar suara dari luar ruangan. Anipun terbangun sejenak, kemudian tertidur kembali. "dukk...dukk..dukkk..." kembali terdengar suara dari luar ruangan. Ana dan Anipun terbangun, "suara apa itu kak?" "kakak juga ga tau an...ayo coba kita lihat bareng-bareng." Mereka membuka pintu sedikit untuk mengintip ke luar ruangan. Dan terlihat sosok lelaki besar membawa kampak dan kaki kanannya terikat bola besi yang dihubungkan dengan rantai melewati ruangan mereka. Saat mereka melihat sosok tersebut, tubuh mereka tidak bisa digerakkan sama sekali. Saat sosok lelaki itu menjauh dari ruangan mereka, tubuh mereka bisa kembali digerakkan. "kk..aakk...tt...aaddd...iiii...iiittt...uuu...aappp...aaa?" "kkakkaa..kkk...jjjuu..gg...aa...gggaa...ttaaa..uuu...aaaannnn..." mereka berbicara dengan terbata-bata karena ketakutan. Setelah beberapa saat mereka menghilangkan ketakutan mereka, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka. Waktupun hampir menunjukkan pkl 04.00 pagi. "Kak, hampir pagi nih. Kalau kita ga bisa keluar dari benteng ini gimana kak?" "kita pasti bisa keluar dari sini an, tenang aja." mereka terus menyusuri lorong itu, tetapi mereka baru sadar ternyata daritadi mereka terus menyusuri lorong yang sama terus menerus. Dan betapa terkejutnya Ana saat melihat coretanya di tembok "kak, ini lorong yang tadi deh." "ah, masa? gimana kamu bisa tahu?" "itu, tadi pas lagi study tour aku nyoret tembok yang ini pake spidol." "yang bener? jadi dari tadi malem sampe sekarang kita muterin terus lorong ini? kan kamu tau kalau disini itu dilarang coret-coret tembok. sekarang coba kamu hapus coret-coret ini." "yah...mana Ana tau kak, ya udah deh Ana hapus." "makanya, dengerin kalau ada orang ngomong tuh. Akibatnya kita juga kan yang repot." Setelah Ana menghapus tembok, tiba-tiba mereka melihat rombongan mereka sedang mencari mereka. "kak...itu pak guru kak." "loh? sejak kapan pak guru ada disitu?" "ga tahu kak, ayo cepet kesana." Mereka segera berlari menemui pak guru dan mereka menangis sekaligus senang karena akhirnya dapat berkumpul lagi. "kalian ini kemana aja sih? dari tadi dicariin ga ada. Kalian itu udah menghilang selama 5 jam tau gak? hampir aja bapak nelpon polisi buat nyariin kalian." omel pak guru. "apa? 5 jam pak? tapi tadi kita udah didalem situ semaleman pak." kata Ana. "ah,kamu ini becanda. Kalian itu ilang 5 jam-an. Bukan semaleman." 'aneh' kata-kata itu yang terbesit dalam mereka berdua saat mengetahui bahwa mereka baru menghilang selama 5 jam. tapi mereka bersyukur karena telah terbebas dari benteng angker ini.

0 komentar: