THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 29 Desember 2009

setia itu apa

Rabu, 30-12-2009 RSS Feed

Rahmah Hasjim

Setia Itu Apa Sih?

Jumat, 16-11-2007 15:22:06 oleh: Rahmah Hasjim
Kanal: Opini

Setia Itu Apa Sih?

Seorang sahabat, sebut saja si Ganteng, bercerita pada saya bahwa malam minggu lalu dia melewatkan waktu dengan seorang perempuan yang dikenalkan kakaknya dengan harapan mereka berjodoh. Ganteng dan perempuan itu makan di sebuah resto lalu ngobrol hingga tengah malam. Perempuan ini kuliah tingkat akhir kedokteran gigi di UI, wajahnya mirip Sarah Azhari dengan body lebih kurus, orang Sulawesi dan ayahnya anggota DPRD dan tak pernah berniat praktek diluar Jakarta. Di Jakarta dia kost dan bertemu kakaknya Ganteng waktu sama-sama jadi pasien di sebuah rumah sakit. Kena demam berdarah waktu itu.

Saya heran mendengar ceritanya karena sekitar tiga hari lalu dia bilang sudah mantap dengan perempuan calon dokter umum, gadis Minang, yatim piatu, yang sedang menyelesaikan tingkat akhirnya di Bandung. Si gadis ini sejak awal pacaran sudah bilang ingin praktek di kampungnya setelah lulus untuk membantu masyarakat sekitar.

Saya tahu sejak remaja memang dia ingin punya istri dokter karena prinsipnya anak-anaknya harus tumbuh di tangan ibu seorang dokter yang sangat mengerti kesehatan. Ganteng punya wajah yang memang ganteng, rumah mungil, mobil bagus dengan karir yang juga bagus. Saya juga tahu di rumah dia manja dan maunya serba dilayani termasuk soal ambil piring untuk makan. Pernah juga saya tanya bagaimana nanti punya istri dokter yang sibuk kalau untuk makan saja minta diambilkan piring? Waktu itu sih dia hanya senyum-senyum saja.

Nah, tentang gadis Minang calon dokter di Bandung itu, dia cerita bahwa dia sudah bilang pada sang gadis bahwa dia akan membiayai kuliah spesialis jika sang gadis berminat dan akan ikut tinggal di kampung. Mereka bahkan berencana menikah Maret tahun depan.

Kepada saya, pernah juga dia mengeluh mau kerja apa gue di kampungnya nanti? Saya bilang nah loe udah ngomong gitu ke dia udah dipikirin belom? Ganteng cuma diam. Lalu saya sarankan untuk shalat istikharah minta petunjuk Tuhan apakah memang dia yang terbaik. Menanggapi saran saya, Ganteng malah bilang buat apa shalat istikharah segala? Kan calonnya cuma satu, kecuali kalau ada dua baru gue minta bantuan Tuhan. Saya sih diam aja karena males berdebat dengan orang yang menjadikan Tuhan alternatif terakhir untuk didatangi, orang yang meminta pada Tuhan hanya jika sudah kepepet. Memangnya Tuhan tetangga sebelah rumah?

Kembali ke cerita si Ganteng di atas. Saya bilang "Kalau loe udah komit dengan seseorang sampai ngomong menikah segala, apa yang loe lakukan malam minggu itu namanya berkhianat". Ganteng beralasan sebelum ijab kabul dia bebas kenalan dengan banyak perempuan. Trus saya bilang "loe bisa bilang gitu karena loe ga di posisi dia, setia sama loe, eh ga taunya loe jalan sama orang lain. Harusnya loe jangan komit apa-apa dulu kalau masih mau kelayapan". Ganteng bilang "Kan dia ga tau gue jalan sama siapa. Kan dia di Bandung sementara gue di Jakarta". Saya bilang lagi "Loe tau ga kenapa bangkai gampang kecium baunya? Karena angin yang nyampein ke hidung semua orang. Semua yang busuk tuh pasti ada aja yang nyampein".

Dear Wikimuers, bener ga sih yang saya bilang bahwa apa yang dilakukan si Ganteng itu sama aja dengan berkhianat? Apa iya kalau belum akad nikah kita masih bisa belanja sana sini? Trus apa dong yang namanya setia?

0 komentar: