THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 09 Januari 2010

keyakinan pada perintah allah

Kejayaan umat manusia ini hanya ada dalam iman dan amal sholeh. Manusia yang yakin bahwa Tuhannya adalah Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah serta nabi Muhammad adalah utusan Allah serta melakukan perbuatan – perbuatan yang sholeh serta saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan menasihati dalam kesabaran maka mereka termasuk golongan yang beruntung.

Statement diatas seringkali terdengar, kemudian kalau dibaca sekilas sepertinya bertentangan dengan yang namanya keberuntungan apabila dilihat dari pemahaman kebanyakan. Keberuntungan yang dipahami kebanyakan adalah apabila memiliki apa apa yang ada dibumi yang menyenangkan, yang banyak dan yang tidak habis habis sehingga bebas untuk melakukan segalanya di permukaan bumi ini..

Perintah dan larangan dari Pencipta Alam semesta ini yaitu Allah SWT dan apa apa yang dicontohkan oleh utusanNYA yaitu Nabi Muhammad SAW lebih cenderung dipandang oleh kebanyakan adalah sesuatu yang jauh dari keberuntungan bahkan lebih sering dianggap sebuah penghalang untuk mencapai keberuntungan.

Menghabiskan waktu, mengurangi harta, menyiksa diri, ga ada hasilnya, kuno, ga sesuai zaman dan banyak lagi ungkapan – ungkapan yang keluar dari mulut manusia yang menganggap bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan agama adalah sesuatu yang sia – sia dan tidak menguntungkan. Petunjuk serta bimbingan dari sesama manusia yang belum terjamin kejayaan dan kebahagiannya di dunia dan akhirat lebih dipercaya dan diyakini ketimbang petunjuk serta bimbingan dari penciptanya sendiri serta pencipta apa yang ada di langit dan di bumi, padahal Allah yang menciptakan manusia tentunya Allah juga yang tahu mana – mana yang baik dan mana – mana yang buruk.sedangkan manusia tidak tahu kecuali sedikit.

Mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang dan banyak lagi petunjuk dari Allah yang tidak kita yakini dapat membantu kita untuk keluar dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Pergi kamu kegunung ini atau ke gua itu, sembelih ayam hitam dan kalau bisa punya tetangga ditambah lagi jangan sampai ketahuan sama orang – orang apalagi sama yang punya alias nyolong!!!kalau mau tenang hati ini mendingan ke mall cuci mata, cuci otak dan cuci yang lainnya, atau nyanyi karaoke, atau cobalah berteriak sekuat tenaga, atau baca komik yang lucu atau nonton film lucu supaya hati ini jadi tenang dan masalah hilang,taruh celana dalam diatas kepala kalau kamu pusing, buang celana dalam ke atas loteng biar ga hujan, taruh sapu lidi diatas kasur buat ngusir semit atau setan, tancepin bawang sama jarum ditanah biar ga kena musibah dsb itu semua lebih diyakini bahkan saking yakinnya sampai – sampai mendakwahkan, menyampaikan serta mengajak orang lain dan menerangkan manfaat daripada perbuatan – perbuatan yang jauh daripada bimbingan Allah SWT.

Dibalik perintah Allah pasti ada kejayaan, keuntungan, manfaat bagi kita manusia, inilah keyakinan yang harus kita tanamkan dalam hati kita. Siapakah yang paling benar perkatan, yang menepati janji, yang memberikan, yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang tidak pernah meminta bahkan selalu memberi, yang menciptakan kita, yang apabila menghendaki sesuatu tinggal berkata “KUN” maka tejadilah, siapakah?……..Allah SWT, Allah SWT tidak berhajat dan tidak membutuhkan kita ataupun makhluk ciptaanNYA, kita lah yang butuh Allah SWT. Walaupun seluruh makhluk durhaka kepada Allah SWT maka tidak akan berkurang kebesaran serta keagunganNya, dan walaupun seluruh Makhluk menyembahnya maka tidak akan bertambah keagungan serta kebesaran Allah SWT. Setiap perintah atau larangan yang telah Allah SWT sampaikan kepada manusia adalah semata- mata untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Allah tidak makan dan tidak minum akan tetapi manusia lah yang butuh minum dan makan. Ada beberapa kebiasaan adat yang berlebihan dan tak masuk diakal, contohnya menyiapkan dan memberikan sesajen yg berupa makanan ataupun minuman dalam jumlah yang banyak dibawah pohon ataupun dilaut supaya berkah katanya bukankah itu sebuah perbuatan yang sia – sia , kenapa tidak kita berikan saja kepada orang – orang yang lebih membutuhkan dalam bentuk sedekah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, akan lebih baik dan berkah serta bermanfaat tentunya untuk manusia, bukankah Allah tidak makan dan tidak minum jadi untuk apa menaruh sesaji makanan atau minuman dibawah pohon atau di laut? Untuk siapa ? Untuk apa?

Kebersihan adalah sebagian daripada iman, bersiwak adalah bagian dari kebersihan dan yang melakukan akan mendapatkan keberuntungan, shalat juga termasuk yang diperintahkan oleh Allah SWT, Puasa, shalat malam…..semua itu semata mata adalah untuk kebaikan manusia, Allah tidak butuh setiap perbuatan baik kita akan tetapi kita lah yang butuh dan Allah dengan KAsih dan Sayangnya memberitahu manusia bagaimana agar manusia hidup dalam kebaikan dan kebahagiaan melalui perintah dan larangan yang disosialisasikan oleh utusan-utusannya. Ilmu – ilmu kedokteran modern pun mengakui manfaat-manfaat apa – apa yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk kehidupan manusia seperti manfaat puasa untuk kesehatan serta banyak lagi manfaat – manfaat dari berbagai perintah serta larangan Allah untuk kehidupan manusia.

Jadi kita harus yakinkan kedalam diri kita bahwa setiap perintah dan larangan Allah pasti untuk kebaikan kita, Allah adalah pencipta kita dan Allah tahu apa yang terbaik untuk ciptaanNya. Jangan lagi merasa berat melaksanakan setiap kewajiban serta menjauhi setiap larangan yang telah disampaikan Allah SWT kepada kita melalui utusanNya Nabi Muhammad SAW.

Coba kita lihat kisah – kisah dari umat terdahulu berkenaan dengan perintah Allah SWT akan mendatangkan kebaikan dan kemenangan walaupun terlihat berat. Nabi Musa A.S ketika ditanya tentang tongkatnya, untuk apa tongkat itu? Maka Nabi Musa AS menjawab bahwa tongkatnya ini banyak sekali kegunaannya, kemudian Allah SWT memberikan perintah untuk membuang tongkatnya, kemudian Nabi Musa AS patuh kepada perintah TuhanNya kemudian dengan izin Allah tongkat tersebut menjadi ular, kagetlah Nabi Musa, tongkat yang selama ini banyak memberikan manfaat sekarang menjadi sesuatu yang dia kenali dan yakini dapat memberikan mudhrat atau keburukan buat dirinya.

Kemudian Allah memerintahkan Nabi Musa AS untuk mengambil kembali tongkatnya yang sedang dijadikan ular oleh Allah SWT, Nabi Musa merasa takut, tetapi Allah menyerunya supaya jangan takut, maka Nabi Musa pun mengambil Ular itu yang kemudian Allah rubah kembali ular itu menjadi tongkat seperti semula. Allah menunjukkan kekuasaanNya bahwa Allah mampu membuat sesuatu yang bermanfaat menjadi mudharat dan sesuatu yang mudharat menjadi manfaat. Dan di setiap perintah Allah SWT akan terdapat kebaikan.

Ketika Nabi Musa beserta pengikutnya berada di tepi laut sedangkan mereka sedang dikejar oleh tentaranya Fir’aun tidak ada tempat untuk melarikan diri lagi, kemudian Allah SWT perintahkan NAbi Musa as untuk memukulkan tongkatnya kelaut…perintah ini juga akan menjadi berat bagi orang yang tidak punya keyakinan kepada dibalik setiap perintah Allah SWT ada kejayaan, orang ini akan menyanggah bahkan akan berbuat yg sebaliknya , akan memukulkan tongkatnya kekepala tentara tentaranya Fir’aun karena itu adalah perbuatan yang lebih logis pada saat itu untuk mempertahankan diri. Akan tetapi Nabi Musa AS memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah akan menolongnya dan apa yang diperintahkan Allah SWT pasti untuk kebaikan dirinya sebagai makhluk ciptaanNYA.

Demikian pula kita sekarang bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk Shalat, puasa, zakat, sedekah, haji serta perintah – perintah lainnya maka tinggal kita, sejauh mana keyakinan kita kepada janji janji Allah SWT. Sejauh mana keyakinan kita akan kejayaan dan kesuksesan umat manusia ada dalam sejauh mana kita menjalankan perintah – perintah Allah SWT serta menjauhi segala larangan – laranganNya.

Insya Allah kita niatkan diri kita untuk berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah – perintah Allah SWT dan menjauhi larangan – laranganNya.

0 komentar: