slamanya denganmu

Aku menghempaskan tubuhku keatas tempat tidur. siallll udah hujan mati lampu pula tuh. padahal aku ada janji nih ama vino. aku menutup wajahku dengan selimut, diluar petir masih menggelegar dengan hebatnya. pikiranku mulai melayang, terbang memikirkan Vino, pacarku. tak terasa mataku mulai berat dan aku mulai tertidur pulas**** "Pagi Yan, adcem semalam kencannya?" tanya Vika menatapku dengan pandangan menggoda. "Kencan dari hongkong, aku nggak dikasih keluar semalam" jawabku. "Ha..ha..ha, kacian deh" ejeknya. aku mencubit tangan Vika, dia terdiam, kemudian tawanya dilanjutkan lagi dengan suara yang lebih keras. perlahan kuremas sebuah kertas dan kusumpalkan ke mulutnya**** "Yan..gazwat neh" kata Vika dengan nafas terengah-engah. "Paan sih?" tanyaku heran. "Yan..gawat...pacarmu....ke..ce..la..ka..an". aku tersentak kaget. "Gimana mungkin?" tanyaku tak percaya. "Aku baru dengar tadi, pacarmu meninggal semalam pashari kalian kencan itu" aku terdiam tak terasa luruhlah bulir bening dari mataku**** Aku memegang boneka rabbitku erat-erat. aku yang salah..... nggak semestinya kami janjian hari itu. aku masih ingat mayatnya yang terbujur kaku saat aku melayat kerumahnya. Kenapa? padahal aku sangat menyayanginya? kenapa tuhan????. tit..tit..tit.. Aku menyentuh hp ku ku lihat ada satu pesan masuk?? . " met malem cay?? lgi pa neh?? dah maem?? kalo udah cepet bobo ya n mimpiin aqw". ku baca nama pengirimnya ya ampun Vino?? tamgamku bergetar hebat. gimana mungkin??