THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 10 Januari 2010

pada suatu malam

Malam semakin larut. Suasana sungguh sangat sepi sekali. Aku hanya bisa berharap semoga malam ini nggak ada kejadian yg aneh-aneh di rumahku. Maklumlah,sekarang ini aku sendirian dirumah,karena ayah dan ibu sedang berada di Solo karena ada suatu kepentingan. Sedangkan pembantu kami sedang pulang kampung. Heran sekali,kok aku berani-beraninya di rumah sendirian,padahal aku sekeluarga baru pindah kerumah ini 3 hari yg lalu. Jadi ini rumah baruku gitu. O iya,perkenalkan namaku Rendi,aku dulu bertempat tinggal di Bekasi, tapi sekarang tinggal di Pekalongan,karena ikut ayah yg pindah tugas. Entah ada keperluan apa,siang tadi tiba-tiba ayah dan ibu mau ke Solo. Katanya ada kepentingan mendadak. Dan katanya lagi berhubungan dengan pekerjaan ayah."jadi Rendi di rumah sendirian donk yah?"Tanyaku pada ayah."kamu kan udah besar,masa kamu gak berani di rumah sendirian? Lagipula ini berhubungan dengan pekerjaan ayah. Janji deh,ayah mengusahakan secepat mungkin. Nanti kalau sudah ayah akan langsung pulang." Jelas ayah panjang lebar.Kalau udah gitu aku hanya bisa menurut aja. Meskipun sebenarnya aku agak takut. Kalau saja ada Mbok Iyem aku pasti tidak akan takut. Coba pikir saja,siapa yg tidak takut kalau tinggal dirumah baru cuma sendirian.Untuk mengusir rasa sepi,aku menyalakan Tv yg ada di kamarku. Berulang kali ku ganti chanel TV nya,tapi gak ada satupun acara Tv yg bagus. Akhirnya kuganti dengan VCD aja..Tak terasa malam kian larut,kulihat jam yg ada di dinding,ternyata udah jam 23.45. Saatnya aku harus tidur. Baru saja aku hendak menarik selimut,tiba-tiba kudengar seperti ada suara piring pecah yg berasal dari dapur. Tentu saja aku kaget setengah mati."haa..,suara apaan itu tadi ya? Sepertinya berasal dari dapur? Dan seperti suara piring pecah?" Batinku gak karuan.Langsung aja aku merasa takut sendiri. Langsung aja aku bangun dari tempat tidur,dan langsung berjalan menuju dapur. Benar aja di dapur ada pecahan piring,dan yg aku herankan kayaknya pelakunya gak mungkin tikus deh. Dan yg bikin aku lebih kaget lagi,di lantai dekat pintu seperti ada jejak kaki berlumpur. Ketika ku lihat pintunya ternyata masih mengunci. "kayaknya kalau ada orang masuk kemari,gak mungkin deh?""jangan-jangan ada hantu dirumah ini?" Batinku bertanya-tanya sambil ketakutan. Buru-buru aku langsung berlari ke kamar dan langsung tidur.Keesokan paginya saat aku bangun ternyata matahari udah bersinar lumayan tinggi. Hari ini adalah hari jum'at,dan aku tentu saja belum mulai sekolah. Ayah berjanji secepatnya akan mencarikan sekolah baru untukku.Aku mulai lagi memikirkan kejadian tadi malam. Tentang piring yg pecah sendiri dan tentang jejak kaki berlumpur di dekat pintu belakang."kayaknya kalau yg memecahkan tikus,gak mungkin deh. Trus jejak yg ada di pintu tak kira bukan jejak pencuri,karena pintunya juga masih terkunci". Batinku.."ah lebih baik coba ku telpon ayah aja."Tapi ternyata nomor Hp Ayah tidak aktif."huh,bagaimana in?"Akhirnya aku memutuskan untuk jalan-jalan sebentar.Ternyata aku baru menyadari,kalau pemandangan di sekitar sini lumayan bagus. Dan lagi udaranya juga masih segar. Suasananya bisa di bilang Asri. Beda banget dengan suasana di kota bekasi yg panas.Setelah puas berkeliling,aku memutuskan untuk kembali kerumah. Saat lagi membuka pagar halaman,tiba-tiba ada yang mengagetkan aku.Jantungku langsung berdegup kencang karena kaget."eh tak kirain siapa?" sapaku sambil tersenyum."kenalkan mas,nama saya Edo,saya warga sini". Katanya sambil memperkenalkan diri."nama saya Rendi,saya warga baru disini mas"."ooh gitu,mas Rendi sendirian tinggal dirumah ini"? Tanyanya.."oh tentu saja tidak,saya di sini bersama ayah dan ibu,dan juga mbok iyem,pembantu kami. Tapi ayah dan ibu sedang berada di Solo karena ada suatu kepentingan, sedangkan mbok Iyem sedang pulang kampung,gak tau deh kenapa! Jadinya ya untuk sekarang saya tinggal sendirian". Jelasku panjang lebar."oh begitu,tapi apa mas rendi ini gak takut tinggal dirumah ini sendirian"?"hah kok takut sih mas, emang ada apaan sih di rumah ini mas"? Tanyaku penasaran.."saya sendiri juga kurang tau mas. Tapi menurut orang-orang disini rumah ini ada penunggunya,semacam hantu atau makhluk halus gitu. Tapi soal kebenarannya saya sendiri juga kurang tau". Jelas Edo."wah yg bener mas,aku jadi agak takut nih"."gak usah takut dulu mas,lagian kan cerita itu belum tentu benar. Eh ya udah dulu ya mas,kapan-kapan aku tak mampir kesini. Sekarang aku mau berangkat dulu. Kalau butuh saya datang aja kerumah saya di pojok jalan ini. Ya udah,permisi ya". Perasaankupun jadi gak karuan. Kalau begitu mungkin yg tadi malam adalah hantu. Memikirkan ini perasaanku jadi tambah takut. Tiba-tiba Hpku berbunyi. Sebuah telepon dari ayah.Langsung aja ku angkat."ya halo". Sapaku."hay Ren,apa kamu baik-baik aja dirumah"?"baik-baik saja yah,cuma Rendi agak takut sendirian di rumah. Dan ayah pulang kapan".tanyaku."besok pagi ayah usahakan bisa pulang,ya udah dulu ya Ren,hati-hati dirumah ya". Jawab ayah.Akhirnya malampun tiba lagi. Perasaanku sangat takut. Apalagi setelah mendengar cerita Edo tentang rumah ini. Tambah takut deh perasaanku.Jam udah menunjukan pukul 21.00,lebih baik aku tidur aja ah. Saat aku baru aja mau memejamkan mata,tiba-tiba dari dapur terdengar seperti ada piring pecah lagi. Dan akupun makin takut tentunya. Setelah itu di luar angin tiba-tiba berubah jadi kencang. Di antara angin yg lumayan kencang ini,sayup-sayup aku seperti mendengar rintihan seorang wanita. Tapi gak lama,cuma 1 menitan. Setelah itu suasana di luar berangsur-angsur menjadi normal kembali,dan suara tadi lambat laun menghilang. Akupun buru-buru memejamkan mata dan langsung tertidur,karena perasaanku sungguh sangat takut.Akhirnya pagipun tiba. Perasaan takutku berangsur-angsur hilang.Ketika aku sedang merapikan kamar,tiba-tiba kudengar suara klakson mobil di halaman. Setelah kulihat ternyata ayah dan ibu yg baru saja pulang. Akupun langsung menghampiri ayah dan ibu dengan perasaan ceria."kamu tidak apa-apa nak"? Tanya ibu khawatir."tidak apa-apa sih bu,tapi Rendi benar-benar takut"."ya udah,ayo masuk dulu,ayah capek nih. Nanti penjelasannya ya". Kata ayah sambil mengajak kami semua masuk.Sorenya kami sekeluarga berkumpul di ruang tamu. Ayah dan ibu memintaku untuk menjelaskan pada mereka,ada kejadian apa saja dirumah. Akupun menjelaskan dengan sedetail-detailnya tentang kejadian yg aku alami."ternyata memang benar" komentar ayah."benar apanya yah"? Tanyaku penasaran."ternyata benar bahwa rumah ini ada penunggunya". Sekarang ibu yg berkata."wah ternyata ayah dan ibu udah tau ya? Tapi kenapa kok gak bilang-bilang sama Rendi"? Tanyaku."kalau ayah bilang-bilang pada kamu, ntar kamu malah ketakutan". Jawab ayah."lagian ibu dan ayah dan ayah pergi sampai solo karena ingin menemui orang pintar. Makanya ibu gak bilang sama kamu". Lanjut ibu."tapi ibu dan ayah tau darimana sih kalau rumah ini ada penunggunya"? Tanyaku penasaran."Kamu tau kan,sewaktu awal-awal pindah kemari,ayah dan ibu beramah tamah kerumah tetangga sekitar. Nah dari para tetangga itulah ibu mendengar kalau di rumah ini ada penunggunya. Dan ibu sama ayah Berunding,apa yg harus kami lakukan. Dan kami sepakat untuk konsultasi dengan paranormal. Dan ayah langsung menelepon temannya,dan dia menyarankan untuk pergi ke solo,meskipun kami merasa kurang percaya". Kata ibu panjang lebar."oh begitu ya,lalu apa mbok iyem ada juga hubunganya dengan ini"? Tanyaku."kalau mbok iyem,ibu kira pulang kampung untuk urusan pribadi". Jawab ibu."kalau begitu apa yg ayah dan ibu peroleh sehabis dari solo"? Tanyaku lagi."di solo,ibu memperoleh penjelasan tentang siapa yg jadi hantu dan kenapa jadi hantu"."ternyata yg menjadi hantu adalah seorang pembantu muda yg di bunuh oleh majikannya. Dan mayatnya di kuburkan di sekitar sini. Karena itu dia menjadi hantu,karena arwahnya belum tenang". Lanjut ayah lagi."kalau begitu dimana dia dikuburkan? Oh iya,pantas aja tadi malam aku mendengar suara rintihan minta tolong". Kataku."kata paranormalnya mayatnya dikuburkan di sekitar pohon jambu yg ada di belakang rumah. Coba saja besok kita lihat ya". Jawab ayah.Akhirnya perbincangan kamipun selesai. Dan haripun ternyata udah mulai malam. Untuk hiburan kami sekeluarga pun nonton TV bersama-sama. Tak terasa jam udah menunjukan pukul 22.00. Kami semua lantas beranjak menuju tempat tidur,karena mata juga sudah ngantuk. Saat aku udah mau memejamkan mata,tiba-tiba ada ketukan di jendela kamarku. Setelah itu langsung disusul suara rintihan wanita minta tolong yg sangat memilukan. Kontan saja,aku langsung jadi sangat takut. Tapi anehnya suaranya cuma sebentar,seperti kemarin malam.Dengan perasaan yg masih ketakutan, aku tetap berusaha untuk memejamkan mata. Dan tanpa sadar akhirnya akupun tertidur. Keesokan harinya ayah menepati janjinya untuk mengecek sekitar pohon jambu. Setelah berusaha keras,akhirnya apa yg di cari ketemu juga. Seketika itu Juga ayah langsung lapor pak Rt,pak lurah dan warga. Akhirnya para warga berhasil mengangkat mayat sang perempuan. Meskipun tubuhnya tinggal tulang,dan sebagian udah pada hancur,tapi para warga tetap semangat. Dan setelah selesai,mayat tersebut akhirnya di makamkan dengan layak.

0 komentar: