THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 10 Januari 2010

wanita misterius

Beberapa hari ini mulai musim hujan. Setiap malam angin bertiup kencang, petir menyambar-nyambar, dan rasa ketakutan penduduk selalu mengiringinya. Seperti yang terjadi malam ini.Malam ini hujannya deras sekali, angin pun tidak ingin berhenti berhembus kencang. Tapi seorang perempuan masih berani di rumah sendiri karena di tinggal orang tuanya bertugas ke luar kota. Sebenarnya orang tuanya sudah meminta tetangganya untuk menemaninya. Tapi gadis perempuan yang bernama Ania itu tidak mau. Alasannya, karena umurnya sudah 15 tahun. Padahal, dia juga harus mengurus adiknya sendirian.Saat ini, adik laki-laki Ania yang bernama Henry sedang menonton televisi. Karena sudah malam, Ania menyuruh Henry untuk berhenti menonoton televisi dan tidur. "Hey, Henry," panggil Ania, "tidurlah, sudah malam!" perintah Ania pada Henry. "Henry ingin nonton tv sebentar. Bentar lagi film ini selesai, kok, Kak," jawab Henry. "Baiklah. Tapi segeralah tidur jika filmnya sudah selesai," perintah Ania. "Ok," jawab Henry. Beberapa saat kemudian, Henry ke kamar tidur untuk bersiap-siap tidur. "Kakak, aku tidur dulu, ya?" pamit Henry. "Iya. Kemarila adikku sayang," kata Ania. Ania mencium kening Henry. "Selamat tidur sayang," kata Ania. "Selamat malam," jawab Henry. Entah apa yang terjadi pada diri Ania. Biasanya dia selalu bertengka dengan Henry. Tapi tiba-tiba ia bisa mencium adiknya yang berumur 7 tahun itu.Ternyata sekarang Henry benar-benar sudah tidur dan Ania asyik berinternet. Tak lama kemudian terdengar suara orang membuka pintu rumahnya. Dan dia masuk. "Suara apa itu? Koik seperti orang membuka pintu. Apa itu Ibu?" pikir Ania. Dia lalu menengok ke luar. Ternyata itu adalah orang tak dikenal. Ania mencari tempat yang aman untuk mengintip apa yang dilakukan orang itu. Orang asing itu memakai gaun panjang berwarna putih, rambut cokelat kehitaman yang panjang, dan wajahnya amat cantik. "Siapa wanita cantik itu?' pikir Ania. Ania semakin takut. Karena ada wanita misterius itu, ditambah cuaca yang begitu buruk. Ania lalu kembali lagi masuk ke kamarnya. "Apa dia hantu? Tampangnya sangat mirip" pikir Ania. Ania memberanikan dirinya untuk mendekatinya. Dia melihat wanita itu dari jauh dan memanggilnya. "Ibu..." kata Ania, "apa kau Ibuku?" tanyanya lagi. Wanita itu mendengarnya dan berjalan ke dapur. Ania tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Rupanya dia mengambil pisau. "Apa yang akau kau lakukan?" tanya Ania. "Serahkan adikmu!" perintah wanita itu. Lalu Ania berlari ke kamar Henry. Membangunkan Henry dan memeluknya erat. "Ayo kita pergi dari rumah ini!" kata Ania pada Henry. "Tapi ini rumah kita," kata Henry. "Nanti aku ceritakan apa yang terjadi. Yang terpenting, ayo kita pergi!" kata Ania lagi. "Baik," kata Henry. Mereka lalu keluar lewat jendela kamar Henry. Dan wanita itu ada di luar rumah mereka dan melihat mereka kan kabur. "Apa yang akan kalian lakukan sekarang? Aku hantu dan bisa pergi kemanapun aku mau! Sekarang serahkan adikmu!" perintahnya. "Tidak! Ibuku menyuruhku untuk menjaganya! JAdi tidak mungkin aku menyerahkannya pada orang tak dikenal sepertimu!" balas Ania. "Tapi aku tahu apa yang kau lakukan pada adikmu! Kau selalu bertengkar dengannya. Kau selalu menyalahkannya! Aku ingin mengambil dan membawa adikmu ke tempat di mana dia memiliki banyak teman yang selalu membahagiakannya. Tidak sepertimu! Seorang Kakak yang tak pernah membuat adiknya bahagia!" jelas hantu itu. Ania hanya terdiam dan lalu menangis. "Aku berjanji akan menjaga adikku. Tapi jangan bawa adikku!" kata Ania. "Kau akan menerima hukuman jika kau ingkar," lalu hantu itu menghilang secara tiba-tiba. Ania lalu memeluk adiknya dan masih menangis. "Aku sayang padamu," kata Ania pada Henry. "Henry juga," kata Henry.

0 komentar: