THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 10 Januari 2010

setiaaa

“keknya aku punya perasaan faith kepada mila...hahahah...ahhhh.”
ryo membaringkan tubuhnya kebelakang.menatap langit malam yang gelap hitam dan sama sekali tidak menaburkan bintang.beberapa burung terbang melintas diatas kami dan angin dingin berhembus lembut membuat tubuhku sedikit menggigil.
Aku melangkahkan kakiku kearahnya dan duduk disampingnya sambil menyalakan sebatang rokok.seperti biasa malam ini kami berdua duduk diatap gedung kos ryo sambil mengobrol.tapi malam ini aku benar benar ingin mengatakan sesuatu ke-ryo dan kalau ada kesempatan aku meninju wajahnya jika jawaban yang kudapatkan tidak menyenangkan.walau kutahu itu akan membuat persahabatan yang kami bina akan runtuh.untuk saat ini lebih baik aku mendengar apa yang ingin diucapkannya.
“kali ini aku serius faith...beberapa kali aku dan mila keluar tuk date ...dan sepertinya dia juga punya perasaaan kepadaku.” ucap ryo senang.
“....” aku memilih untuk diam dan menghisap lebih dalam rokok yang ada dimulutku.
“kek waktu itu, dia telp pas aku lagi makan siang dikantin sama vina...n sepertinya dia cemburu pas denger suara vina...masak telpnya langsung dimatikan...hahahahah.”
“trus,waktu itu kami nonton film transformer..aku megang tangannya selama dibioskop dan dia membiarkannya saja..tentu aja aku gak berani lebih dari itu...first date gitu loh.” cerita ryo bersemangat.
aku berusaha mendengar cerita ryo dengan baik.kegelisahan dihatiku tidak ingin kutunjukan kepada sahabatku ini.untuk saat ini aku ingin menyimpannya sampai aku kehilangan kesabaranku.sambil dia bercerita beberapa memori masa lalu terbayang dipikiranku.aku,ryo,dan yuni yang sejak lama berteman.terbayang wajah yuni temanku yang kukenal sejak SMA dan memasuki universitas yang sama dijakarta dimana aku mengenal ryo saat awal awal perkuliahan.
“tau gak bro...malam minggu lalu tiba tiba mila muncul dipintu kosku..aku kaget..asli kaget..mau ngapain nih perempuan...untung aja si yuni gak liat..kalau gak bisa berabe..”
ryo mengangkat tubuhnya dan membuka bungkus rokok yang ada disampingku.mengambil satu batang rokok dan melempar lemparkanya diantara kedua tangannya.aku melemparkan pemantik apiku kepadanya yang segera ditangkapnya.ryo membakar rokoknya dan menghisapnya dalam dalam.
“kamu masih simpan pemantik ini faith...hahahha” tawanya.
pikiranku melayang kebayangan kejadian dimasa silam.aku dan yuni sedang mengerjakan tugas makalah dikomputer dikamar kos yuni.senyum dan tawa yuni sambil menceritakan kekonyolan ryo yang selalu dilakukannya tanpa pikir panjang.aku mencoba untuk selalu tersenyum saat yuni melakukan itu walau hatiku sedikit merasa iri dan pahit.tapi untuk sahabatku yang satu ini aku tidak mau membuatnya kecewa dan sedih.
ryo muncul dipintu kos yuni dan sambil tersenyum senyum dia melempar tasnya ketempat tidur dan merebahkan badannya dilantai.yuni yang berada didekatnya hanya menyembunyikan wajahnya yang memerah dilembaran folio yang dipegangnya.dengan alasan ingin merokok aku pergi keluar ruangan dan melangkahi tubuh ryo yang berbaring dipintu kos.
ryo merogoh sakunya dan memberikan ku pemantik itu yang katanya dibeli untuk hadiah ulang tahunku hari itu.aku mengambil pemantik itu dari tangannya dan tanpa menoleh kebelakang aku berjalan.selama 2 jam sepertinya aku harus menjauh dari area kosan ini pikirku.saat aku berada didepan gedung aku bisa melihat pintu kamar yuni tertutup yang membawa pikiranku kembali kemasa ini.
“ahhhh...apa yang yang harus kulakukan bro...aku gak ingin menyakiti yuni...tapi kali ini aku sepertinya benar benar jatuh cinta kemila...wajahnya..tubuhnya..sikapnya...senyumnya...aku serius keknya akan menikahinya...gimana menurutmu faith??” tanya ryo.
aku tidak ingin menjawabnya.walau aku sudah terbiasa mendengar ceritanya tentang setiap perempuan yang sedang dekat atau didekatinya tapi entah kenapa saat ini kesedihanku sendiri seiring kemarahanku membuatku tidak bisa menahan lagi.aku menahan air mataku yang mungkin beberapa saat lagi akan keluar tanpa bisa kubendung.
“dia bilang dia hamil...” ucap ryo sambil membuang rokok ditangannya.
aku segera berdiri dan dengan tanganku aku mengisyaratkan ryo tuk berdiri juga.dengan wajah heran ryo menatapku dan beberapa saat kemudian dia mengangkat tubuhnya tuk berdiri didepanku.aku menundukkan wajahku dan membayangkan setiap tangis yuni yang selalu kuingat dan kesedihan juga perih di hatiku sendiri.
saat perasaan dan emosiku sudah mantap aku menatap tajam kewajah ryo.aku mengepalkan tinjuku dan dengan sekuat tenagaku aku melemparkan kepalanku kewajah ryo.sesaat terdengar suara benda bertabrakan dan tubuh ryo terlempar kebelakang terkena pukulanku.tubuhnya terbaring dilantai diatap itu dan sambil menahan semua kemarahanku aku berjalan kearahnya.
perlahan ryo mengangkat badannya dan dengan tangan kanannya mengelap darah yang keluar dari pelipis mulutnya.dia tidak berusaha melawan atau berbalik memukulku hanya duduk didepanku sambil menundukkan wajahnya.aku menjulurkan tanganku kearah tubuhnya.kepalanya ditolehkan kesamping sepertinya siap untuk menerima pukulan berikutnya.
aku mengambil pemantik yang terletak disamping tubuh ryo dan membalikan tubuhku dan berjalan menjauh.aku bisa mendengar suara tangis ryo dibelakangku.dalam hatiku aku bertanya siapa sebenarnya yang salah saat ini.didepan gedung kosan ryo aku naik kesepeda motorku dan menjalankannya menjauh.
kecepatan motor yang tinggi sepertinya tidak kurasakan lagi,aku hanya ingin segera sampai ke tempat tujuanku dimana aku yakin hatiku akan segera teruji lagi.dalam perjalanan itu hujan kecil menemaniku,membasahi tubuhku dan menghilangkan jejak air mataku yang mengalir.aku mematikan mesin sepeda motorku dan memandang kegedung kosan yuni.tujuh tahun yang singkat pikirku dan malam ini akan menambah hari dimana aku merasa sebagai lelaki paling bodoh.
beberapa saat semua kenangan ku bersama yuni dan ryo terbayang dipikiranku,saat bayangan wajah yuni dan ryo yang cerah saat pertama kali kukenalkan aku kembali menangis.aku adalah lelaki paling bajingan diseluruh dunia ini pikirku dan sesalku.setelah aku merasa kuat dan yakin aku melangkahkan kakiku kearah pintu kamar kos yuni dan mengetuknya pelan.
dari sisi luar aku bisa melihat tidak ada cahaya lampu dari dalam.aku membuka pintu didepanku yang sepertinya tidak terkunci dan melihat seonggok tubuh yang sedang meringkuk disamping tempat tidur.jantungku saat itu sepertinya berhenti berdetak beberapa saat.
yuni mengangkat kepalanya dan melihat kearahku,walaupun yang menerangkan ruangan itu hanya dari lampu jalan yang bersinar terang dibelakang tubuhku aku bisa melihat pucatnya wajah perempuan ini.jejak air mata membekas diwajahnya,yuni menyipitkan matanya mungkin merasa silau karena terbiasa dengan gelap.
“ryooooo...”ucapnya pelan.
kumohon padamu yuni,malam ini jangan ucapkan nama itu.
aku berjalan kearah tubuhnya dan duduk dengan kedua lututku yang ditekuk.aku mengelus rambutnya pelan dan mendorong punggungnya agar tubuhnya bergerak kearahku.aku memeluknya dan berusaha selembut mungkin tuk tidak menyakitinya.
“ryo jahat.....ryo jahat...ryo jahat faith.....” tangisnya meledak lagi yang membuat hatiku tersayat sayat.
selama ini aku selalu berada didekatmu yuni.berusaha tuk selalu menopangmu membuatmu tertawa saat kamu kesal atau gundah.menangis dibelakangmu saat kamu disakiti.menutup mataku saat kamu bersama dengan pria lain.menjauh saat kamu membutuhkan ruang dan waktu.disampingmu saat kamu membutuhkan punggung dan kuping tuk meringankan kesedihanmu.
aku selalu siap jika kamu membutuhkan seorang teman dan sahabat,tapi kenapa malam ini air mataku yang selalu kutahan saat berada didepanmu mengalir begitu deras.selama bertahun tahun aku selalu menjagamu.
“jahat....jahatttt...” suara yuni semakin pelan.
tubuh yuni terjatuh dari pelukanku.setelah terbiasa dengan gelap aku bisa melihat genangan kecil cairan yang hitam pekat.genangan darah yang mengalir dari tangan yuni yang terluka terkena sayatan.
“tidak yun...jangan malam ini...tidak...jangan...tidak yun...kumohon padamu...Tolong...TOLONGGGGGG....TOLONGGGGGGGGGGGGGGGGGG” aku berteriak sekencang mungkin sambil memeluk erat tubuh yuni yang terbujur kaku ditanganku.

0 komentar: